HP murah membanjiri market Indonesia dan juga negara2 lainnya. Dan sepertinya Handphone2 murah ini menjawab keinginan memiliki handphone serupa model yang canggih/mahal tanpa mengeluarkan duit yang banyak. Tetapi dari mana tiba2 muncul HP2 murah ini.
Sebenernya HP murah ini telah ada dari dulu. Di Negri asalnya ini disebut HP Shanzai. Shanzai artinya tanpa merek, dan di produksi dengan pabrik yang seadanya. Pabrik2 ini adalah pabrik rumahan/ruko. Kalau di Indonesia, kalau kita melihat ke desa2 yang membuat kerupuk dan ada ayam mondar mandir di atas kerupuk, atau pabrik tahu/tempe rakyat yang kurang lebih seperti ini. Pabrik2 ini tentunya tidak mempunyai pegawai RND yang banyak, dan hanya tau cara MERAKIT handphone. Biasanya bos mereka memesan board handphone ke pabrikan board yang sudah di solder ke motherboard nya, sehingga di pabrik tinggal di pasang LCD, keypad & casing plastiknya, lalu di bungkus dus, kasih charger, buku manual.
Pada awal2nya shanzai phone ini, pabrikan kecil tersebut tidak pernah ber-angan2 menguasai market dunia. Mereka hanyalah orang2 yang berusaha mencari nafkah. Umumnya shanzai phone ini meniru model2 mahal seperti misalnya N95, N97, Blackbery, ipone, dll. Baru belakangan ini dimulai dari India handphone ini mewabah karena di kasih merek & di pasarkan dengan garansi. Merek handphone shanzai yang terbesar di India tersebut adalah mikromax. Dan kawan2 kita di Indonesia yang melihat keberhasilan mikromax terus ikut2an membuat nexian, ti-phone, mito, lexus, dll.
HP shanzai yang mungkin paling tepat di translate ke bahasa indonesia menjadi hp sayur asem sangatlah simple. Mereka umumnya menggunakan Mediatek MTK SOC dengan RTOS. Keunggulan product mediatek ini adalah pada papan main boardnya cuma perlu 1 chip karena semuanya sudah di dalam (SOC = system on chip). Jadi gampang pembuatannya. Dan chip tersebut sudah mendukung macam2, seperti Wifi, Bluetooth, camera, GPS, dual sim card, triple sim card, dll. Bagi yang mau membuat handphone bedasarkan MTK SOC tinggal memilih chip mana yang mau digunakan, membeli chipnya sekaligus reference boardnya. Lalu solder, sudah jadi. Tidak perlu kuliah ke ITB atau ke luar negri, yang penting bisa solder. Berbekal reference board tersebut, kita harus merubah dikit2 boardnya agar sesuai dengan bentuk handphone yang mau kita buat seperti letak/bentuk keypad dan layar. Istilah gampangnya cut and paste dikit deh. Setelah jadi, cari aja tukang buat board, lalu order dari itu orang, dan tinggal beli chip MTKnya dan solder. beres.
Mengenai OSnya, Operating systemnya pun sudah di kasih oleh mediatek, yaitu RTOS. Kalau kita perhatikan handphone sayur asem buatan merek2 lokal, semuanya sama. dari kemampuannya, bugnya, dll. Karena OSnya tersebut semua di suply oleh mediatek. Hal ini yang menyebabkan handphone murah ini mewabah dari merek dan jenisnya, karena yang di design hanyalah bentuknya. Ini berbeda dengan pabrikan besar seperti nokia, sony erricson, motorola, samsung, LG yang mendevelop OS dumb-phone/featurephone mereka sendiri.
Sekedar info saja, saya memiliki teman yang punya toko di roxy mas, dan kebetulan pernah berbincang2 dengan beberapa pedagang handphone shanzai yang langsung datang dari negara asalnya untuk menawarkan handphone buatan pabrik mereka. walaupun bahasa inggris mereka sepertinya baru belajar 2-3 bulan, tetapi saya dapat banyak info juga dari kawan2 ini. Bedasarkan info yang saya dapat, biasanya 1 pabrik hanya ada 1-2 orang saja yang mengerti bagaimana merubah tampilan RTOS. Contohnya di china mereka suka tampilan seperti Nokia, tetapi di Indonesia suka tampilan seperti BB. 1-2 orang tersebut tidak merubah/menambah kemampuan OS. Mereka hanyalah programer kecil2an yang mengerti untuk merubah bahasa dan tampilan saja.
Lalu menambah kemampuan handphone juga tidak mahal, misalkan chip MTK yang paling basic tanpa bluetooth, tanpa tv, tanpa wifi, tanpa camera. lalu ingin di tambah yang bisa camera VGA. beda harganya cuma tambah kurang lebih Rp. 10,000. Ingin yang bisa Wifi/bluettoth, tambah kurang lebih Rp. 20,000. Intinya adalah, chip MTK yang bisa wifi/bluetooth/3 kartu/dll juga tidak mahal banget dibandingkan dengan chip MTK yang basic. 1 hp lengkap dengan dual sim, tv tuner dan wifi bagi pabrik costnya ngak sampe 150rb, dan di jual 2000 unit sekitar rp. 250rb, dan 10,000 unit sekitar rp. 200rb. Harga ini adalah harga dari pabrik, dan patut di ingat, bahwa pemilik merek masih harus pasang iklan, promosi, dan lain2. Pada dasarnya yang di design oleh pabrik hanyalah bentuk keyboard dan casingnya saja, selebihnya semuanya sama. Tidak dirubah2. Maka dari itu kita dapat lihat bahwa product2 murah ini sepertinya membanjir karena menjanjikan keuntungan yang besar dengan gampang.
Jumlah penjualan handphone murah ini pada tahun 2010 telah mencapai 100 juta unit. Atau 10% dari total penjualan handphone di seluruh dunia. Market terbesarnya adalah SEAP (South East Asia Pasific) seperti India, Indonesia. Walaupun angka ini sepertinya besar sekali, menjual handphone2 sayur asem ini sangatlah tidak mudah. Menurut info yang saya dapat 1 buah model hanya dapat bertahan 3 bulan, paling lama 5 bulan. Jadi cara kerjanya merek2 lokal tersebut adalah:
1. membeli design….
2. membeli initial unit, misalkan 2000 unit.
3. bila ternyata laku, beli lagi unit lanjutan, misalnya 10,000, bila habis, ulangi
4. bila penjualan sudah mulai menurun, stop order, balik ke langkah 1.
sebagai catatan, tidak satupun merek2 handphone sayur asem yang ada di indonesia mendesign model/bentuk sendiri. mereka SEMUA umumnya mengambil barang lebih dari 1 pabrik. Jadi dari 300 ratus pabrik handphone sayur asem yang berada di kota shenzhen tersebut yang menawarkan handphone ke mereka, bila ada yang mereka suka, mereka beli 2000 unit. CASH, lalu bila laku repeat order, dst…. seperti yang saya jelaskan di atas.
Karena jualan handphone sayur asem ini boleh di bilang untung2an, mereka tidak mau asembly di indonesia. Mereka semua memasukan barang seutuhnya (berikut boxnya) dari pabrik. Jadi bila ternyata laku, mereka akan gerak cepat masukin-jual. bila masih harus masuk-masukin hp ke box di Indonesia, mereka takut tiba2 hpnya sudah ketinggalan jaman.
Dan karena pemilik merek lokal hp murah ini umumnya tidak membeli di satu pabrik doank, kualitas barang, beda type, beda kualitas. Bisa jadi beli yang type lebih mahal, tau2nya kualitas buatan/casing/keypad lebih jelek. Dan umumnya pabrik2an hp shanzai juga tidak ada test apa2. maksudnya tidak di test angka radiasi, tidak di test kalau jatuh dari ketinggian berapa meter bagaimana, dll.
Biasanya handphone2 murah ini juga memiliki batere yang umurnya sama dengan umur modelnya. Dalam 3 bulan, akan mulai terasa bahwa baterenya tidak sekuat baru beli, dan dalam 6 bulan – 9 bulan batere akan mulai tidak tahan 1 hari. Ini dikarenakan mereka memfokuskan product mereka pada model, dan menurut mereka dalam waktu 6-9 bulan pengguna juga akan mengganti hp.
Jadi, HP murah yang beredar di Indonesia awalnya adalah dari pabrikan barang2 palsu, semisal yang dulu masuk ke Indonesia dalam bentuk nokia N95 palsu, dan sekarang di beri bentuk unik tersendiri dan di beri merek dan type juga. Lalu di pasarkan dengan garansi.
Catatan: blog ini akan saya pakai sebagai ‘blog berjalan’, yang artinya bila ada tambahan info yang saya dapat, akan saya update langsung di artikelnya.
Menyukai ini:
Suka Memuat...